TEMPO.CO, Jakarta - RAPOR merah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam bidang hak asasi manusia menguatkan Lini Zurlina untuk tak memakai hak pilihnya dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 alias golput. Advokat dari Asean Sogie Caucus--organisasi nirlaba di ASEAN yang bergerak di bidang hak asasi manusia--ini kecewa dengan janji Jokowi di Pilpres 2014 yang akan menuntaskan persoalan ham.
Baca edisi terbaru Majalah Tempo: Lampu Kuning Golongan Putih di sini
Bagi Lini, kinerja Jokowi dalam penuntasan kasus-kasus HAM mendapat rapor merah. "Konflik tanah, konflik lahan, penggunaan pasal ITE yang sangat karet, dan banyak menjerat wartawan serta kelompok-kelompok awam," kata dia pada akhir Januari 2019 dalam diskusi di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
Kekecewaannya makin menjadi tatkala Ma'ruf Amin dipilih Jokowi sebagai cawapres di pilpres 2019. Menurut Lini, ketua MUI itu pernah terlibat sebagai pemicu konflik antar-kelompok beberapa waktu lalu. "Pemilihan cawapresnya dari ulama demi bisa meraup suara kelompok sebelah," kata dia.
Lini mengatakan rekam jejak Calon Presiden Prabowo Subianto pun membuat ia memutuskan golput. Alasannya sederhana, rekam jejak Ketua Umum Gerindra ini di masa lalu.
Ia mengatakan Prabowo sama saja dengan Jokowi, yaitu pelanggar HAM. "Jadi sebenarnya sistem demokrasi Indonesia yang bermasalah. Kok bisa-bisanya terbukti sebagai pelanggar HAM berat tapi bisa mencalonkan sebagai presiden," kata dia.
Bukan hanya Lini, Iqbal Damanik, seorang peneliti di lembaga pelestari sumber daya alam, juga memutuskan golput. Sebabnya, ia melihat kedua kubu belum menunjukan program kerja yang nyata. Pria 30 tahun ini mengatakan kedua kubu malah meributkan hal yang remeh temeh.
Simak juga: Ulama Depok Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput dalam Pemilu
Salah satunya, ia menyoroti penampilan Jokowi dengan cucunya, Jan Ethes Srinarendra. Alih-alih meributkan program kerja, kedua kubu malah asyik saling menyerang soal Jan Ethes. “Ungkapan kedua kubu tak bermutu,” kata Iqbal
Bagaimana keriuhan golput di media sosial?